Kamis, 04 Februari 2010

GAMBAR TEKNIK

GAMBAR TEKNIK
A. Alat-Alat Gambar Teknik
Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan tercapailah tujuan tadi.
Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar.. Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.
Alat-alat yang sering digunakan dalam menggambar teknik di antaranya :
1. Kertas gambar yang sesuai standar.
2. Pensil atau rapido.
3. Jangka dan kelengkapannya.
4. Macam-macam mistar.
5. Mal busur (kurva)
6. Mal huruf dan angka.
7. Penghapus.
8. Peruncing pensil
9. Meja gambar dan perlengkapannya.
10.Komputer.
1. Kertas Gambar
a. Cara Menentukan Ukuran Kertas Gambar.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar diambil ukuran Ao yang mempunyai luas 1 m2 atau 1.000.000 mm2.. Perbandingan lebar dan panjangnya samadengan perbandingan dari sisi bujur sangkar dengan diagonalnya (lihat gbr 1.1).
Jika lebar bujursangkar mempunyai lebar (sisi) X dan diagonalnya y = x √2, selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai panjang kertas gambar
Karena ukuran kertas gambar Ao mempunyai luas x,y = 1.000.000 mm2, dengan y = x √2, maka :

x,y = 1.000.000 mm2

x . x√2 = 1.000.000

x2 1.000.000
√2

x = √707106,7 = 840,89 mm

y = 840,89 . √2 = 1189,19 mm

jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah terstandar adalah ukuran Ao dengan panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua, yaitu untuk ukuran :
1. A1 didapat dari Ao dibagi dua
2. A2 didapat dari A1 dibagi dua
3. A3 didapat dari A2 dibagi dua
4. A4 didapat dari A3 dibagi dua
5. A5 didapat dari A4 dibagi dua
dan seterusnya

b. Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada tabel 1. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membumdel, jika kertas gambar dibundel gambarnya tidak terganggu).

TABEL 1. UKURAN KERTAS GAMBAR

UKURAN DIMENSI SISI KIRI
(mm) C
(mm)
LEBAR (mm) PANJANG (mm)
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5

2. Pensil
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu pensil biasa pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Untuk ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat dilihat dari tabel 2.

TABEL 2. TINGKAT KEKERASAN PENSIL
LUNAK SEDANG KERAS
2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H

5
Keterangan :
- H = Hard
- B = Black
- HB = Half Black
- F = Firm
- Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya ( semakin besar harganya semakin keras ).
- Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan tingkat kelunakannya ( semakin besar angkanya, semakin lunak ).

a. Meruncingkan Pensil
Pensil biasa perlu diruncingkan, karena salah satu faktor baik atau buruknya suatu garis tergantung dari cara meruncingkan pensil. Oleh karena itu, meruncingkan pensil harus baik. Meruncingkan pensil jangan digosok-gosokan ke dinding, meja atau lantai sehingga dinding, meja atau lantai menjadi kotor. Oleh karena itu kita harus menyediakan ampelas halus (No.220 atau No.400) yang disimpan pada sebuah pelat


b. Menggunakan Pensil
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik sambil diputar pelan-pelan, dan kedudukan pensil 600 terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6).

3. Mistar atau Penggaris
Mistar atau penggaris yang biasa digunakan waktu menggambar antara lain :
1) Penggaris/mistar segitiga (satu pasang)
2) Mistar T (teken hak)
Keterangan :
1. Mistar segitiga sama kaki
2. Mistar segitiga siku-siku
3. Mistar T
4. Meja gambar

a. Cara Menggunakan Mistar Segitiga
Untuk membuat tegak lurus atau garis-garis sejajar. Baik tegak maupun mendatar, dapat kita gunakan sepasang mistar segi tiga (lihat gambar 1.8). Caranya sebagai berikut :
1. Letakan mistar segitiga sama kaki mendatar dengan posisi 1.
2. Letakan mistar segitiga siku-siku rapat pada sisi bawah dan peganglah dengan erat (tekan)
3. Bila kita membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar segitiga sama kaki ke atas atau ke bawah sesuai dengan kebutuhan.
4. Putarkan mistar segitiga sama kaki menjadi posisi 2 untuk membuat garis yang sejajar sumbu y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x.
5. Dengan menggeser mistar segitiga sama kaki pada posisi 1 dan memutar mistar segitiga sama kaki ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak.
b. Memelihara Mistar Segitiga
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharaan mistar segitiga diantaranya :
- Kebersihan, sebelum maupun sesudah dipakai hendaknya dibersihkan atau dilap sehingga pada waktu akan digunakan tidak mengotori kertas gambar.
- Penggunaan yang kurang sesuai misalnya dipakai untuk memotong kertas atau memukul sehingga mistar menjadi cacat dan bila dipakai untuk menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi.
- Mistar segitiga ini pada umumnya terbuat dari plastik atau mika, pada ujung-ujungnya sering terjadi perubahan bentuk, mungkin karena terjatuh, atau karena adanya tekanan-tekanan, sehingga apabila dipakai menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi.
4. Mal
Mal yang biasa dipakai di dalam menggambar teknik terdiri atas:
- Mal huruf
- Mal busur (kurva)
- Mal lingkaran
- Mal elips
- Mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya)
a. Mal Huruf
Mal huruf yaitu alat yang digunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,4 ; dan 2 mm (lihat gambar 1.9).
b. Mal Busur (Kurva)
Mal ini untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur, misalnya lengkungan parabola, hiperbola dan sebagainya
c. Mal Elips
Mal elips digunakan untuk membuat bentuk-bentuk elips. Misalnya gambar-gambar silinder, cincin, poros dan bentuk-bentuk lainnya.
d. Mal dengan bentuk Lain/Sablon
Mal dengan bentuk lain/sablon ini mempunyai bermacam-macam bentuk, misalnya untuk simbol-simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah dan lain-lain.

5. Penghapus
Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna, berupa penghapus putih halus (agar tidak meninggalkan warna). Bagian gambar yang dekat dengan terhadap garis yang dihapus perlu dilindungi (supaya tidak terhapus) dengan pelindung penghapus.

6. Pena Gambar
Bila kita akan membuat garis asli yaitu gambar yang ditinta, maka kita menggunakan pena. Pena ini ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap (tergantung dari ukuran yang diinginkan dengan ukuran yang bermacam-macam yang kita kenal dengan rapido).
a. Pena Dengan Mata Daun (trek-pen)
- Bagian-bagian pena daun dan kegunaannya
1. Mur pengatur, untuk mengatur ketebalan garis yang diinginkan (lihat ukuran d dibawah ini)
2. Mata pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur 1
3. Tangkai
4. Lubang pengunci
5. Baut pengikat pena
6. Daun pena (mata pena) yang dapat diputar
7. Bagian-bagian pena yang perlu mendapat perawatan


- Penggunaan Trek-pen
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan trek pen :
1. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x (pada gambar 1.14) jangan terlalu banyak (x= 3-5 mm).
12
2. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no.8 pada gambar.
3. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bawahnya atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah.(lihat gambar 1.15)
4. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat.
Jika mata pena bagian luarnya basah dengan tinta, maka tinta tersebut akan menempel/membasahi mistar dan terisap oleh kertas, sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.16, pada posisi 1, dan bila pena ditarik ke posisi 2 akan diperoleh suatu garis).
Setelah selesai menggaris kemudian penggaris digeser dari posisi A ke posisi B, maka terdapatlah hasil garisan yang tidak memuaskan (gagal). Oleh karena itu hal-halyang perlu diperhatikan di atas perlu dipahami dan dilaksanakan, dicoba dan dilatih berkali-kali sehingga diperoleh pengalaman tersendiri.

- Membersihkan Pena Daun (Trek Pen)
Setelah dipakai, pena daun harus segera dibersihkan, yaitu dengan memutar mata pena sehingga dapat dengan mudah kita membersihkan bagian dalam dari pena daun tersebut (lihat gambar 1.17).
Jika mata pena yang satu dengan mata pena yang lainnya tidak rata, maka pena tersebut dapat diratakan dengan cara mengasahnya pada ampelas halus atau batu asah ( lihat pula gambar 1.17)

b. Rapido
Rapido memiliki bermacam-macam ukuran (dilihat dari ukuran penanya), dari 0,1 mm sampai dengan 2,0 mm. Dan untuk memudahkan pemilihan pen, maka tiap ukuran ditandai dengan warna tertentu. Salah satu bentuk rapido dapat dilihat pada gambar 1.18.

Untuk membersihkan pen rapido dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
b. Lepaskan pena dari tangkai/rumahnya dengan menggunkan kunci pena yang tersedia.
c. Semprotkan air ke arah pena.
d. Ketuk-ketukan secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan tinta di dalam pen tersebut dan semprot kembali dengan air sampai bersih.

15
7. Jangka
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik dengan ujung pensil/potlot maupun dengan tinta.
- Macam-macam Jangka :
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antara 100 sampai dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm sampai dengan 100 mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50 mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka Orleon ini dapat membuat lingkaran dengan diameter 1 mm sampai 5 mm.
- Menyimpan Jangka.
Jangka disimpan dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk jangka (lihat gambar 1.19)







Gambar 1.19
- Bagian-bagian jangka (Lihat gambar 1.20)





















Gambar 1.20

8. Papan Gambar.
Ukuran papan gambar disesuaikan dengan ukuran kertas gambar. Misalnya untuk ukuran kertas Ao ukuran papan gambarnya 1200 x 900 mm dan untuk ukuran kertas A1 ukuran papannya 600 x 450 mm. Papan gambar dapat dibuat dari kayu lapis (ply-wood) dengan alas kertas atau plastik lunak, atau dapat pula dibuat dari kayu keras lainnya. Papan gambar diletakkan di atas meja atau ditempatkan di atas standar yang dibuat khusus (lihat gambar 1.21).

17

















Gambar 1.21
9. Mesin Gambar
Mesin gambar ini berfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar, misalnya mistar T (teken hak), mistar segitiga dan busur drajat.

B. Menyimpan Gambar
Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus ratus gambar, bahkan beribu-ribu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi nomor(kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang.
Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan/diawetkan sebagai data/informasi untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :


18
1. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat sesuai dengan aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan pengelompokkannya kemudian dibendel dalam satu file.
2. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar diphoto diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.
3. Dewasa ini gambar dapat dibuat denga komputer, maka penyimpanan gambar pun dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket/CD/hard disk.

C. Melipat Kertas Gambar.
Jika kertas gambar akan dibendel, maka kertas gambar yang berukuran besar perlu dilipat (kecuali gambar asli jangan dilipat). Agar gambar dapt diketahui dengan mudah identitasnya, maka kepala gambar (etiket gambar) harus ditempatkan pada lipatan paling atas sehingga kalau bendel dibuka akan segera terlihat etiketnya. Etiket ini memuat data penting dari gambar, misalnya nama gambar, instansi yang mengesahkan, pembuat gambar, sampai dengan nama bagian gambar.
Di bawah ini contoh melipat kertas gambar A3.














Gambar 1.22



D. Membuat Etiket (Kepala Gambar)
Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sebelah kanan bawah kertas gambar. Pada etiket/kepala gambar ini kita dapat mencantumkan :
- nama (pembuat gambar)
- nama gambar
- nama instansi, departemen, atau sekolah
- nomor gambar
- tanggal gambar dibuat atau selesainya gambar
- tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa
- ukuran kertas gambar yang dipakai
- skala gambar
- proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut
- satuan ukuran yang digunakan
- berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar
20
Contoh beberapa etiket dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah.









Gambar 1.24

Keterangan :
a. Untuk nama gambar
b. Untuk nama instansi/sekolah/perusahaan
c. Untuk skala gambar
d. Untuk no.absen, kelas dan tugas/simbol proyeksi
e. Untuk kata ”Digambar”
f. Untuk kata ”Dilihat’’
g. Untuk kata ”Diperiksa”
h. Untuk kata ”Disetujui”
i. Untuk tanggal, bulan dan tahun pembuatan gambar
j. Untuk nama pembuat gambar

CONTOH :

















E. Rangkuman 1.
Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik di antaranya : Kertas gambar yang sesuai standar (ukurannya), pensil atau rapido, jangka dan kelengkapannya, macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T), mal busur (kurva), mal huruf dan angka, penghapus, peruncing pensil, dan meja gambar serta perlengkapannya.












ATURAN-ATURAN DASAR
GAMBAR TEKNIK
A. HURUF dan ANGKA TEKNIK
Huruf dan angka yang biasa digunakan dalam gambar teknik ada dua type, yaitu :
1. Type A ( Tegak/miring 750) :
Untuk huruf besar/kapital, tebal garis 1/14 h, dimana h adalah tinggi huruf/angka.
h = (14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm).
Sedangkan untuk huruf kecil, tebal garis 1/14 h, dimana h = (10 mm, 7 mm, 5 mm, 3,5 mm dan 2,5 mm).
2. Type B ( Tegak / Miring 750) :
Untuk huruf besar/kapital, tebal garis 1/10 h, dimana h = tinggi huruf/angka
h = (14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm).
Sedangkan untuk huruf kecil, tebal garis 1/10 h, dimana h = (10 mm, 7 mm, 5 mm, 3,5 mm, dan 2,5 mm).
Antara type A dan type B perbedaan yang mencolok adalah ketebalan garisnya.
Contoh : Tinggi huruf besar/kapital 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp
Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 90
( ! % & - = + X : ;
‘ “ < , . > / ? )

Contoh : tinggi huruf besar/kapital 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (tegak)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; ‘ “ < ,
. > / ? )

Contoh : tinggi huruf besar/kapital 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (tegak)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )

Contoh : tinggi huruf besar/kapital 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm (tegak)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4
5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )

Contoh : tinggi huruf besar/kapital 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm
(tegak)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )

Contoh : Tinggi huruf besar/kapital 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (miring 75o).
Aa Bb Cc Dd Ee
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp
Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 90
( ! % & - = + X : ;
‘ “ < , . > / ? )

Contoh : tinggi huruf besar/kapital 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm
(miring 75o)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < , . > / ? )


Contoh : tinggi huruf besar/kapital 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm
(miring 75o)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll
Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww
Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
(! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )


Contoh : tinggi huruf besar/kapital 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm
(miring 75o)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4
5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )

Contoh : tinggi huruf besar/kapital 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm
(miring 75o)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff GgHh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 (! % & - = + X : ; ‘ “ < ,. > / ? )


B. JENIS-JENIS GARIS
1. Garis Gambar / Garis Tebal :
- Ukuran antara (0,5 – 0,8) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis benda/garis gambar yang terlihat langsung.
b. untuk garis tepi/garis pinggir kertas gambar.
- Bentuk :
2. Garis Tipis :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis gambar yang dibayangkan ada.
b. untuk garis ukuran.
c. untuk garis bantu ukuran.
d. untuk garis arsir.
e. untuk garis gambar penampang yang diputar ditempat.
- Bentuk :
3. Garis Tipis Bergelombang :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm
- Fungsinya :
untuk garis batas gambar yang dipotong sebagian/disobek.
- Bentuk :
4. Garis Gores :
- Ukuran antara (0,4 – 0,5) mm
- Fungsinya :
untuk garis gambar/garis benda yang tidak terlihat langsung.
- Bentuk :
5. Garis-Garis Bertitik Tipis :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm
- Fungsinya :
a. untuk garis sumbu.
b. untuk garis yang menunjukkan kedudukan batas yang lain dari suatu benda yang bergerak.
c. untuk garis lintasan.
- Bentuk :
6. Garis-Garis Bertitik Tipis Dengan Garis-Garis Ujungnya Ditebalkan :
- Ukuran antara (0,1 – 0,35) mm dan (0,5 – 0,8) mm
- Fungsinya :
Untuk garis batas mengiris / memotong.
- Bentuk :




7. Garis-Garis Bertitik Tebal :
- Ukuran antara (0,5 – 0,8) mm
- Fungsinya
Untuk garis yang menunjukkan suatu bagian benda akan dikerjakan selanjutnya secara khusus.
- Bentuk :







































C. KONSTRUKSI GEOMETRIS
Dalam menggambar suatu benda (missal komponen mesin) diperlukan ketelitian dan kecermatan serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat gambar seperti penggaris, jangka, segitiga, dan yang lainnya sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometris.

1. Beberapa Konstruksi Dengan Garis.
a. Membagi sebuah garis menjadi beberapa bagian yang sama.
Contoh : Garis AB yang tidak diketahui panjangnya akan dibagi menjadi lima bagian yang sama.
- Tarik garis AC yang membentuk sudut sembarang dengan garis AB. Berilah pada garis AC tersebut tanda 1 sampai 5 dengan jarak yang sama.
- Hubungkan titik B dengan titk 5.
- Buatlah garis-garis yang sejajar dengan garis B – 5 melalui titik-titik 1 sampai 4.


b. Menggambar garis tegak lurus (perhatikan gambar).



























c. Membagi dua sebuah sudut sembarang.














d. Membagi tiga sama besar sudut siku-siku (90o).



Menarik garis sejajar dengan garis lain.
















e. Menarik garis tegak lurus pada garis lain (menyilang).














f. Menarik garis yang membentuk berbagai sudut.




































2. ))Beberapa Konstruksi Dengan Lingkaran.
a. Membuat segi empat beraturan / bujur sangkar.
















b. Membuat segi lima beraturan.



























c.)Membuat segi enam beraturan.












c. Membuat segi tujuh beraturan.









d.)Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah garis lurus.













d. Membuat bulat telur.



















e. Membuat elips.
















f. Membuat spiral.
- dua titik - tiga titik














- empat titik